[TIPS] Hal Yang Perlu di Perhatikan Sebelum Mendaftar di SMA
Lalu apa saja yang harus diperhatikan sebelum mendaftar di SMA?
Ada 5 hal yang harus diperhatikan sebelum mendaftar di SMA, yaitu sebagai berikut :
1. Tahapan/Gelombang Penerimaan Peserta Didik Baru
Untuk kebanyakan provinsi di Indonesia, PPDB SMA yang menyeleksi berdasarkan nilai UN hanya terdiri dari 1 tahap/gelombang, yaitu jalur Reguler/Umum. Pada jalur Reguler ini, lulusan SMP bisa memilih SMA yang berada di satu kota/kabupaten dengan domisili tinggal. Namun ada juga sekolah yang menerapkan sistem selain itu, jadi mereka menambahkan jalur lokal, jalur umum dan jalur kursi sisa.
Jalur lokal adalah lulusan SMP hanya bisa memilih/mendaftar ke SMA yang berlokasi di domisili ia tinggal, jalur umum adalah lulusan SMP bebas dan bisa memilih/mendaftar ke SMA Negeri manapun dan tidak melihat domisili tempat tinggalnya sedangkan jalur kursi sisa atau bisa dibilang sebagai bonus hanya dibuka jika masih tersisa kursi di suatu SMA, entah itu karena ada pendaftar yang keterima tapi mengundurkan diri atau alasan lainnya. Kuota yang tersisa jauh lebih sedikit dari Tahap I dan II. Ada yang paling banyak membuka 10 kursi, paling sedikit 1 kursi saja. Jumlah kursi yang tersisa tentu tidak bisa diprediksi dari awal karena bergantung banget sama proses pendaftaran di Tahap I dan 2. Tidak semua SMA juga yang membuka pendaftaran di Tahap 3. Oleh karena itu, kurang realistis untuk mengharapkan Tahap Ketiga. Lebih baik, anggap saja tidak ada.
2. Jurusan yang akan diambil .
Hampir seluruh SMA di kota besar di Indonesia sudah menggunakan Kurikulum 2013. Untuk SMA yang sudah menerapkan Kurikulum 2013, penjurusan sudah dimulai dari kelas 10 SMA, bahkan saat pendaftaran PPDB. Jadi, para lulusan SMP nantinya tidak hanya menentukan pilihan SMA saja, tetapi juga sudah menentukan jurusan yang akan diambil selama belajar di bangku SMA.
Oleh karena itu, kamu sudah harus memantapkan pilihan jurusan yang akan diambil. Usahakan untuk pilih jurusan bukan karena ikut-ikutan, bukan karena termakan mitos, atau hanya karena gengsi belaka.
Nah, dua jurusan SMA yang paling umum adalah IPA dan IPS. Untuk membantu kamu memutuskan jurusan mana yang bakal diambil,
Selain 2 jurusan tersebut, ada juga jurusan Bahasa. Tidak banyak SMA yang menawarkan jurusan Bahasa. Contoh sekolah yang menawarkan jurusan Bahasa adalah SMAN 2 Krakatau Steel Cilegon. Ini bisa jadi bahan pertimbangan untuk memilih SMA nantinya.
3. SMA mana saja yang menjadi target.
Untuk kebanyakan provinsi di Indonesia, PPDB SMA yang menyeleksi berdasarkan nilai UN hanya terdiri dari 1 tahap/gelombang, yaitu jalur Reguler/Umum. Pada jalur Reguler ini, lulusan SMP bisa memilih SMA yang berada di satu kota/kabupaten dengan domisili tinggal. Namun ada juga sekolah yang menerapkan sistem selain itu, jadi mereka menambahkan jalur lokal, jalur umum dan jalur kursi sisa.
Jalur lokal adalah lulusan SMP hanya bisa memilih/mendaftar ke SMA yang berlokasi di domisili ia tinggal, jalur umum adalah lulusan SMP bebas dan bisa memilih/mendaftar ke SMA Negeri manapun dan tidak melihat domisili tempat tinggalnya sedangkan jalur kursi sisa atau bisa dibilang sebagai bonus hanya dibuka jika masih tersisa kursi di suatu SMA, entah itu karena ada pendaftar yang keterima tapi mengundurkan diri atau alasan lainnya. Kuota yang tersisa jauh lebih sedikit dari Tahap I dan II. Ada yang paling banyak membuka 10 kursi, paling sedikit 1 kursi saja. Jumlah kursi yang tersisa tentu tidak bisa diprediksi dari awal karena bergantung banget sama proses pendaftaran di Tahap I dan 2. Tidak semua SMA juga yang membuka pendaftaran di Tahap 3. Oleh karena itu, kurang realistis untuk mengharapkan Tahap Ketiga. Lebih baik, anggap saja tidak ada.
2. Jurusan yang akan diambil .
Hampir seluruh SMA di kota besar di Indonesia sudah menggunakan Kurikulum 2013. Untuk SMA yang sudah menerapkan Kurikulum 2013, penjurusan sudah dimulai dari kelas 10 SMA, bahkan saat pendaftaran PPDB. Jadi, para lulusan SMP nantinya tidak hanya menentukan pilihan SMA saja, tetapi juga sudah menentukan jurusan yang akan diambil selama belajar di bangku SMA.
Oleh karena itu, kamu sudah harus memantapkan pilihan jurusan yang akan diambil. Usahakan untuk pilih jurusan bukan karena ikut-ikutan, bukan karena termakan mitos, atau hanya karena gengsi belaka.
Nah, dua jurusan SMA yang paling umum adalah IPA dan IPS. Untuk membantu kamu memutuskan jurusan mana yang bakal diambil,
Selain 2 jurusan tersebut, ada juga jurusan Bahasa. Tidak banyak SMA yang menawarkan jurusan Bahasa. Contoh sekolah yang menawarkan jurusan Bahasa adalah SMAN 2 Krakatau Steel Cilegon. Ini bisa jadi bahan pertimbangan untuk memilih SMA nantinya.
3. SMA mana saja yang menjadi target.
Ada satu kesalahan umum nih di kalangan anak SMP yang mau daftar SMA. Biasanya para lulusan SMP itu sudah kepikiran mau lanjut ke satu SMA yang sudah menjadi impian sejak lama. Sayangnya, karena dia terlalu fokus ke satu SMA itu, dia jadi tidak strategis dalam mendaftar dan tidak punya back up plan.
4. Strategi memaksimalkan peluang lulus di SMA tujuan.
Setelah menetapkan daftar pilihan SMA, saatnya menyusun strategi untuk memaksimalkan peluang keterima di SMA yang dituju. Gimana cara menyusun strateginya?
Sekali lagi perlu di-mention kalau tiap provinsi punya kebijakan atau dapurnya tersendiri untuk menentukan poin apa saja yang dipakai untuk menyeleksi calon peserta didik baru. Untungnya nih, sistem PPDB online itu sangat transparan. Setiap provinsi benar-benar membuka rumus yang digunakan sebagai dasar seleksi siswa di PPDB. Dan semua informasi itu tertera di situs resmi PPDB tiap provinsi, yaitu biasanya di halaman Aturan.
5. Stand by saat masa PPBD berlangsung.
Seperti yang disebutkan di awal artikel, proses PPDB ini berjalan secara real-time. Kamu bisa melihat secara langsung bagaimana posisi kamu dibandingkan pendaftar yang lain. Apakah posisi kamu masih aman atau tidak. Jika posisi kamu sudah mendekati batas daya tampung, harus rela siap-siap “tersingkirkan” dan tidak keterima di SMA tersebut. Selama masa PPDB masih berlangsung, kamu bisa menukar-nukar pilihan ke SMA lain.
Inilah mengapa dibilang di atas, penting untuk mempersiapkan beberapa pilihan SMA sedari awal. Waktu seleksi biasanya hanya berlangsung selama 2 hari. Itu adalah waktu yang pendek. Pilihan cadangan akan membuat kamu lebih gesit mengambil keputusan. Jadi tidak ada waktu terbuang untuk galau, meminta persetujuan orang tua, atau bertanya pada teman atau sekolah lagi.
Dan jangan lupakan hal ini :
Pilih SMA yang memiliki fasilitas penelusuran bakat dan minat. Dimana akan dihandle oleh guru konseling. Sehingga kita akan diarahkan untuk kuliah di jurusan apa nantinya saat sudah lulus. Bahkan saat kelas 2 SMA pun kita membutuhkan kepastian bakat kita untuk melakukan penjurusan. Apakah akan masuk IPA, IPS, atau Bahasa.
Pilih SMA yang banyak ekstrakurikulernya. Sebagai ajang pengembangan diri, kita harus ikut ekstra. Tidak akan keterampilan yang diajarkan di SMA, karena siswa SMA dididik untuk menjadi mahasiswa yang kritis.
Memiliki bidikan universitas yang akan kita masuki setelah lulus SMA. Jika ingin langsung kerja, lebih baik masuk SMK.
Memiliki banyak informasi tentang SMA yang akan kita pilih. Banyak referensi SMA yang ada. Agar tidak kebingungan, akan lebih baik jika kita benar-benar positif dengan pilihan kita.
Menentukan pilihan untuk masuk SMA berarti bahwa kita harus tahu konsekuensinya bahwa kita harus menjalani masa kuliah. Karena ilmu kita setelah lulus belum bisa dipakai untuk bekerja. Kewajiban untuk memilih SMA setelah lulus SMP adalah hal yang penting, karena akan menentukan mau di bawa ke mana masa depan kita.
Pilih SMA yang banyak ekstrakurikulernya. Sebagai ajang pengembangan diri, kita harus ikut ekstra. Tidak akan keterampilan yang diajarkan di SMA, karena siswa SMA dididik untuk menjadi mahasiswa yang kritis.
Memiliki bidikan universitas yang akan kita masuki setelah lulus SMA. Jika ingin langsung kerja, lebih baik masuk SMK.
Memiliki banyak informasi tentang SMA yang akan kita pilih. Banyak referensi SMA yang ada. Agar tidak kebingungan, akan lebih baik jika kita benar-benar positif dengan pilihan kita.
Menentukan pilihan untuk masuk SMA berarti bahwa kita harus tahu konsekuensinya bahwa kita harus menjalani masa kuliah. Karena ilmu kita setelah lulus belum bisa dipakai untuk bekerja. Kewajiban untuk memilih SMA setelah lulus SMP adalah hal yang penting, karena akan menentukan mau di bawa ke mana masa depan kita.
Postingan blog ini diikutsertakan dalam Lomba Membuat Media Informasi Berbasis Web Sederhana Tingkat SMAN 2 KS Cilegon.
Comments
Post a Comment